SOLOK KOTA - Sebagai bentuk bakti kemanusiaan serta membantu memenuhi stok kekurangan darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solok, Sumatera Barat, Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II BB Laing Solok melaksanakan aksi donor darah.
Donor darah yang dilakukan di Aula Lapas setempat pada Selasa, 13 Februari 2023, menyasar pada personel / pegawai lembaga permasyarakatan Solok. Kegiatan aksi sosial kemanusiaan ini bahkan diikuti langsung oleh orang nomor satu di Lapas tersebut, Kalapas Rio Maulana Sitorus, A.Md.IP, SH, MH.
Disebutkan Kalapas, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian pihak Lapas kelas II B Solok terhadap kebutuhan darah di wilayah Solok, yang pelaksanaannya dengan menggandeng PMI Kota Solok.
"Kebutuhan darah di PMI Kota Solok cukup tinggi bahkan cenderung tidak tercukupi. Untuk itu, sengaja kita lakukan kegiatan ini guna membantu memenuhi stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solok ini, " sebut Rio Maulana Sitorus.
Lebih jauh diungkapkan Rio, pada hari ini terkumpul sebanyak 12 kantong darah yang siap disalurkan kepada para pasien Rumah Sakit atau klinik yang membutuhkan transfusi darah, sehingga diharapkannya dapat membantu sesama.
Baca juga:
IKWAL Kota Padang Akan Gelar Mubes-2022
|
Namun, diterangkan Rio. tidak seluruh anggota yang bisa mengikuti kegiatan ini, dikarenakan faktor kesehatan serta sebahagian anggota disiapkan untuk cadangan keperluan darah dalam kondisi urgent (darurat).
Bahkan kata Rio, pihaknya berniat secara berkala untuk melaksanakan donor darah bagi para pegawai Lapas. Dia pun berharap, warga binaan dapat diberdayakan sepanjang mereka tidak memiliki riwayat konsumsi obat terlarang atau hal lain yang menyangkut dengan kesehatan dan keamanan darah yang diambil.
“Sejauh ini baru kami pegawai Lapas yang berdonor, namun Kami memiliki 400 lebih warga binaan permasyarakatan yang mungkin bisa menjadi sumber untuk donor darah, tetapi terkendala terkait kesehatan dan keamanan darah. Kedepan jika tim PMI memperbolehkan, kami sangat bersedia membuka diri agar warga binaan juga bisa dilibatkan dalam donor darah, sehingga lebih banyak lagi yang bisa terbantu, ” ungkapnya.
Terkait dengan target pengumpulan donasi darah, Kalapas mengaku tidak memiliki target, namun Dia mengaku menekankan pada rekan petugas Lapas lainnya, bahwa adalah sesuatu yag lebih baik jika kita bisa menyelamatkan orang lain dengan memberikan darah kepada mereka yang membutuhkan, yang terbaring lemah di Rumah Sakit-Rumah Sakit.
Baca juga:
Cerita Rakyat Kecil di Balik Covid 19
|
“Kita berharap kegiatan hari ini memberi manfaat untuk masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan darah. Semoga juga bernilai sebagai amal ibadah di Sisi Allah, Tuhan yang Maha Esa, ” pungkasnya.
Sementara itu Menejer kualitas PMI Kota Solok dr.Agustia Reza menjelaskan terkait prosedur pengambilan darah yang harus dimulai dengan screening untuk memastikan memenuhi syarat untuk dilakukan donor, dan jika pendonor itu adalah pendonor rutin, harus telah masuk pada jadwal donornya.
“Mulai dari administrasi, chek HB, tensi dan pemeriksaan kesehatan dari dokternya, jika lolos dan memenuhi syarat, baru bisa kita ambil darahnya, ” terang dr.Reza.
Dr.Reza pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berfikir bahwa donor darah itu menakutkan, bahkan menyenangkan dan menyehatkan untuk tubuh kita. Dia juga berharap masyarakat turut membantu dalam pemenuhan kebutuhan darah di rumah sakit. (Amel)